Minggu, 15 Februari 2015

AMAL USAHA MUHAMMADIYAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Muhammadiyah sudah dikenal luas sejak beberapa puluh tahun yang lalu, oleh masyarakat internasional. Nama Muhammadiyah  sudah akrab di telinga masyarakat pada umumnya. Adapun arti muhammadiyah dapat dilihat dari dua segi yaitu, arti etimologi dan arti terminology. Menurut bahasa muhammadiyah berasal dari bahasa arab “Muhammad”yitu nama Nabi atau Rasul yang terakhir. Kemudiyan mendapatkan “ya nisbah” yang artinya menjeniskan. Jadi muhammadiyah berarti umatnya Muhammad atau pengikut Muhammad, yaitu semua orang-orang yang meyakini bahwa Muhammad adalah pesuruh Allah yang terakhir. Menurut istilah Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berasa islam dan bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Dengan demikian siapapun yang beragama islam maka dia adalah orang-orang muhammadiyah, tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan organisasi, golongan bangsa, geografis, suku  bangsa dan sebagainya. Berdirinya Muhammadiyah dengan maksud untuk berta’faul (berpangharapan baik) mencontoh dan meneladai Muhammad Saw dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam semata-mata demi terwujudnya Izzul Islam wal Muslimin, kejayaan islam sebagai idealita dan kemuliaan hidup umat islam sebagai realita.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja amal usaha muhammadiyah dalam bidang keagamaan?
2.      Apa saja amal usaha muhammadiyah dalam bidang pendidikan?
3.      Apa saja amal usaha muhammadiyah dalam bidang politik?
4.      Apa saja amal usaha muhamadiyah dalam bidang social?
5.      Apa saja amal usaha muhammadiyah dalam bidng seni budaya?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang keagamaan.
2.      Untuk mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang pendidikan.
3.      Untuk mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang poliitk.
4.      Untuk mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang social.
5.      Untuk mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang seni budaya















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang  Keagamaan
1.         Program gerakan
·           Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengalaman serta menyebarluaskan ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan.
·           Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
2.         Wujud aksi amal usahanya
·           Memurnikan ajaran tauhid dalam keseharian dengan cara:
-            Meniadakan kebiasaan tradisi upacara selamat-selamatan
-            Memberantas tradisi keagamaan yang dianggap sebagai ajaran islam, misalnya: selamatan untuk para wali syeh, ziarah kubur pada bulan-bulan tertentu, kepercayaan pada zimat huruf al-qur’an
-            Puji-pujian kepada Rasulullah SAW
·           Memurnikan dan meluruskan amaliah ibadah
-            Meluruskan arah kiblat
-            Melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat dan diawali dengan shalat iftitah dua rakaat ringan
-            Menyelenggarakan shalat hari raya di tanah lapang
-            Pengumpulan dan penyaluran zakat maal dan fitrah kepada yang berhak menerimanya
-            Penyederhanaan upacara dalam rangka kelahiran, khitanan, pernikahan dan kematian.
-            Menghilangkan kebiasaan berziarah kemakam-makam para wali yang dikeramatkan.
·           Memelopori  pembentukan Departemen Agama pada tahun 1946 dan menteri agama pertama  adalah H.M. Rosyidi, seorang tokoh muhammadiyah
·           Membentuk majelis- majelis yang mengelola bidang keagamaan islam, yaitu: majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, majelis Wakaf dan Kehartabendaan,

-       Majelis Tarjih dan Tajdid bertugas
Ø Menghidupkan Tarjih dan Tajdid dan pemikiran islam dikalangan Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan yang kritis dan dinamis di dalam masyarakat.
Ø Memberikan jawaban terhadap problem dan tantangan perkembangan social budaya dan kehidupan umat islam pada umumnya.
-       Majelis Tabligh bertugas
Memimpin pelaksanaan dakwah di bidang tabligh secara terencana dan terprogram dengan jelas yang meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah (pengajian rutin umat, pengajian rutin anggota dan pengajian pimpinan dan sebagainya).
-       Majelis Wakaf bertugas
Mengelola bidang perwakafan, pertanahan, dan

B.            Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan
·           Pendidikan yang di rintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi kepada dua hal, yaitu perpaduan antara system sekolah umum dan madrasah/ pesantren.
·           Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal usaha  berupa:
-            Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan keagamaan.
-            Mendirikan madrasah pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan/modern
-            Mendirikan perguruan tinggi
·           Untuk menjalankan dan mengelola amal usaha tersebut, maka dibentuk:
-            Majelis Pendidikan Sekolah, Madrasah dan Pesantren
-            Majelis pendidikan tinggi
-            Lembaga penelitian dan pengembangan
-            Majelis pendidikan kader

C.            Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Politik
·           Muhammadiyah adalah gerakan islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid dan bukan organisasi ataupun partai politik serta juga bukan bagian dari partai politik.
·           Muhammadiyah berkeyakinan bahwa agama islam adalah agama yang mengatur segenap kehidupan manusia di dunia, termasuk dibidang politik kenegaraan.
·           Muhammadiyah mempunyai sikap yang sangat peduli dan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik dan benar
·           Untuk menjalankan kepeduliannya itu, maka muhammadiyah membentuk majelis dan lembaga:
-            Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia
-            Lembaga Hukum Kebijakan Publik
       Muhammadiyah menyebut dirinya bukan organisasi politik dan  tidak akan menjadi partai  politik, namun demikian Muhammadiyah berpandangan bahwa islam mengatur segala aspek kehidupan manusia didunia, termasuk masalah politik dan kenegaraan, sehingga bidang ini juga menjadi garapan. Keterlibatan Muhammadiyah dalam bidang politik dan kenegaraan masih dalam kerangka gerakan dakwah, (structural) untuk mewujudkan amar ma’ruf nahi mungkar (Q.S.Ali-Imran: 104) atas dasar itulah K.H.Ahmad Dahlan masuk dalam perkumpulah Boedi Uetomo dan menjadi penasehat syarikat islam (SI) serta masuk di Jami’at Khair. Ahmad Dahlan masuk jami’at khair (organisasi keturunan Arab), motifnya adalah untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dunia islam,khususnya ditimur tengah, waktu itu satu-satunya organisasi islam yang mempunyai hubungan baik dengan Negara-negara timur tengah adalah jami’at khair.  
       Gagasan tentang konteks ini merupakan unsur yang sangat penting dalam ideology Muhammadiyah tentang agama. Konteks tentang skema yang dapat dilakukan melalui mana seseorang bisa berusaha membedakan mana yang sacral dan duniawi. Ini berati bukan tanpa kesulitan, tetapi penggunaan yang tepat peristilahan klasik yang ditentukan bagi lingkungan Indonesia kontemporer mungkin saja tidak seluruhnya tidak dapat dicapai.
Dengan demikian keputusan dan jawaban Muhammadiyah merupakan petunjuk kepada sumber, inilah defenisi dasar Mmuhammadiyah tentang fatwa. Fatwa-fatwa muhammadiyah berbentuk  kurikulm atau program. Hal ini tidak berarti bahwa  pilihan atau seleksi tidak terbatas, semuanya harus dilakukan dalam ketentuan pasti (Al-Qur’an, metode dalam pengambilan hukum). Tetapi seleksi mungkin dilakukan melalui ijtihad individu (kolektif) dan ittiba’ (I’tibar)yang terletak diantara wahyu dan ketentuan hukum dalam masyarakat.
Kehadiran K.H.Muhammad Dahlan dipentas dakwah islam di Indonesia memberi warisan tidak hanya pada bidang yang bentuknya fisik, seperti panti-panti asuhan, sekolah-sekolah dan rumah sakit, tetapi juga sebuah sikap adanya dialog untuk memperkecil perbedaaan. Sikap dialog ini akhirnya menimbulkan sikap rahmah sekaligus peka terhadap lingkungan sosialnya.
Dengan keterbukaan yang diaplikasikan dalam bentuk dialog-dialog kita bisa menyaksikan bahwa persyerikatan Muhammadiyah diperiode awal dikenal sebagai gerakan pembaharu yang terus menerus berinovasi, kreativitas dan amal nyata adalah buah dari dialog-dialog tersebut. Dan ini akan bisa dilakukan oleh siapa saja baik secara individu maupun secara intitusi.

D.      Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Sosial
Amal usaha muhammadiyah dalam bidang social meliputi
  1. Panti Asuhan Yatim
  2. Panti Jompo
  3. Balai Kesehatan Sosial
  4. Panti Wreda/ Manula
  5. Panti Cacat Netra
  6. Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
  7. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah)
  8. Rehabilitasi Cacat
  9. Sekolah Luar Biasa
  10. Pondok Pesantren
Selain itu amal usaha lainnya diantaranya
-PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem)
PKO merupakan amal usaha yang bergerak di bidang sosial, seperti pendirian rumah sakit, poliklinik, balai kesehatan, panti asuhan, panti jompo, serta pemberian pertolongan kepada kaum fakir miskin. Dalam amal usaha bidang kesehatan, Muhammadiyah telah dan terus mengembangkan layanan kesehatan masyarakat, sebagai bentuk kepedulian. Balai-balai pengobatan seperti rumah sakit PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya Muhammadiyah bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemat), kini mulai meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal Usaha Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang Kesehatan pada tahun 1997, sebagai berikut:
1.      Rumah sakit berjumlah 34
2.      Rumah bersalin berjumlah 88
3.      Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 50
4.      Balai Kesehatan Masyarakat berjumlah 11
5.      Balai Pengobatan berjumlah 84
6.      Apotek dan KB berjumlah 4
7.      Institusi Pendidikan berjumlah 54
Pada tahun 2009 diperkiran jumlah fisik balai pengobatan Muhammaiyah lebih banyak lagi seiring dengan makin berkembangnya usaha-usaha yang diselenggarakan oleh persyarikatan Muhammadiyah.
Adapun Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial, telah mendirikan lembaga amal usaha sosial dalam bentuk panti sosial Muhammadiyah, sebagai wujud kepedulian persyarikatan Muhammadiyah dalam menghadapi permasalahan kemiskinan, pembodohan dan meningkatnya jumlah anak yatim piatu dan anak terlantar. Dalam hal ini Muhammdiyah terinspirasi dan berpijak pada QS Al-Ma’un. Panti sosial Muhammadiyah sebagai lembaga pelayanan di masyarakat, memiliki perangkat dan sistem serta mekanisme pelayanan yang diharapkan akan lebih menjamin efektifitas pelayanan.
Selanjutnya dalam bidang kesejahteraan sosial ini, hingga tahun 2000 Muhammadiyah telah memiliki 228 panti asuhan yatim, 18 panti jompo, 22 balai kesehatan sosial, 161 santunan keluarga, 5 panti wreda/manula, 13 santunan wreda/manula, 1 panti cacat netra, 38 santunan kematian, serta 15 BPKM (Balai Pendidikan Dan Keterampilan Muhammadiyah).
Forum Panti Sosial Muhammadiyah-Aisyiyah (Forpama) yang dibentuk untuk Periode 2007 s.d 2010, sejak diberikan tanggungjawab, terus melakukan berbagai macam terobosan dan langkah-langkah strategis untuk menjadikan panti sosial Muhammadiyah-Aisyiyah sebagai lembaga profesionalisme, prima dalam kualitas pelayanan dan memiliki keteguhan komitmen dalam pembinaan anak-anak asuh panti sosial Muhammadiyah-Aisyiyah yang berjumlah lebih dari 22.000 anak se-Indonesia dari 351 kelembagaan Panti Sosial Muhammadiyah-Aisyiyah (Direktori Forpama, 2008). Dengan demikian anak asuh Panti Sosial Muhammadiyah-‘Aisyiyah menjadi labor kader utama guna membangun sumber daya insani yang berkualitas di Persyarikatan Muhammadiyah.

E.            Amal Usaha Muhammadiyah salam Bidang Senibudaya
Berikut ini adalah beberapa Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Seni dan Budaya:
No
Nama Group Seni
Alamat
Bidang Seni
Nama Pimpinan 
Jumlah Anggota
Keterangan
1
Al Manar Voice
ds. Kenduren Wedung Demak
Seni Nasyid
Moh. Abid
4

2
RAFIKA 
Jl. Adi Sucipto 13 Telp. 0298-323836 Salatiga
REBANA 
Ainul Huri, S.Pd.I 
12

3
Paduan Suara SMP Muh. 1
Jl. KHR Asnawi no. 7 Kudus
Seni Suara
Sugeng Prayitno
50

4
Paduan Suara STIKES Muhammadiyah Kudus
Jl. KH Noor Hadi no.  17 Kudus
Seni Suara
Sugeng Prayitno
50

5
Drum Band SD Muh Blora
Jl. KHA Dahlan No 9
Musik
Hj. Sry Surya Ningsih
30

6
Drum Band SMP Blora
Jl. KHA Dahlan No 10
Musik
Marwoto
30

7
Drum Band SMP Muh Todanan
Jl. Raya Todanan Blora
Musik
Miftah Sari
60

8
Drum Band MI. Muh Todanan
Jl. Raya Todanan Blora
Musik
Miftah Sari
40

9
Drum Band
SMP Muh Randublatung Blora
Musik



10
Drum Band
TK ABA Kunduran Blora 
Musik
Sundarsah
30

11
Drum Band
MI Muh Kunduran Blora
Musik
dwawiatun,s.Pd.I
40

12
Drum Band
Mts Muh Kunduran Blora
Musik
Ali Imron, S.Ag
33

13
Kadroh SD Muh Blora
Jl. KHA Dahlan No 9
Musik
Hj. Sry Surya Nigsih
15

14
Kadroh PRA
Desa Growong Blora 
Musik
Suoadmi
15

15
Kadroh TK ABA IV
Desa Growong Blora 
Musik
Sri Hartini
15

16
Paduan Suara Guru
Jl. KHA Dahlan No 9
Fokal
Syahid Sajid, S.Sos
25

17
Band SMA Muh Blora
Jl. Agil Kusumodyo No 41
Musik
Muhtarom,Spd.I
15

18
Band SMK Muh Blora
jl. Gatot subroto
Musik
Drs. Badruddin
15

19
Band Mts. Muh Todanan
Kuduran Blora
Musik
Ali Imron, S.Ag
10

20
Seni Tapak Suci Mts Muh todanan
Jl. Raya Todanan  Blora 
Gerak Dan Beladiri
Suwoto, A.Ma
60

21
Seni Tapak Suci Blora 
Blora
Bela Diri
Sumarno.S.Pd.I


22
Seni Tapak Suci Randublatung
Randublatung Blora
Bela Diri
Suparjan


23
Kosidah Surya Nada
Sumber
Musik
Suci Rahayu, S. Pd
15

24
Campur Sari  
Tegalasri RT 03 RW 08
Seni Musik
Agus Sumadi, S. Ag., M. Pd.
25

25
Surya Laras
 Kel. Bejen Karanganyar Telepon (0271) 495 454




26
MONICA NADA 
Sindon Pundungan Juwiring Klaten
Hadrah Kosidah 
Tri Rohadi
5

27
NARUSALAM 
Kemiri Ketitang Juwiring Klaten
Hadrah 
Suwardi
20

28
REYOK PONOROGO 
Miliran Taji Juwiring Klaten
Reok 
Sikino
8

29
SANGGAR KONDO BUWONO 
Kreganan lor Bolopleret Juwiring Klaten
Pedalangan & Karawitan 
Drs.Wardoyo
30

30
BAND Pemuda Muhammadiyah 
Kenaiban Juwiring Klaten
Organ Tunggal Melati
Agus Sya'bani
7

31
NURUL HIDAYAH 
Durenan Kalangan Pedan Klaten
Seni Rebana Klasik 
Shodiqin
15

32
TRI MUDHA LARAS 
Ngentak Kalangan Pedan Klaten
Seni Laras Madya 
Aminu 
20

33
LARAS MADYO 
Karang Delanggu Klaten
Laras Madya 
Ragil Pujo H 
40

34
KERONCONG 
Tlobong Delanggu Klaten
Keroncong 
Sudiro 
15

35
Musik Angklung 
Gatak Delanggu Klaten
Angklung 
Hisyam Siswanto
40

36
-
Puluhan Jatinom Klaten
Kuntulan 
Markam 
35

37
-
Jemawan Jatinom Klaten
Rebana 
Ismanto
35

38
DRUM BAND HW 
Tulung Klaten 
DRUMB BAND 
Muh.Daroji 
30

39
DRUMB BAND MIM 
Malangan Tulung Klaten
BRUMB BAND 
H.Sumarno
35

40
Srambi Bagelen
Krendetan
Musik
Dandung Danadi
20

41
Theater TERAWANG
Jl. Raya Bawang, Bawang
Musik Islami
Sayid Ikhwan
35

42
Radio Swara Mentari
Tegal
-
-
8


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
            Peningkatan jumlah yang demikian spektakuler tidak dapat menutup kenyataan lain di seputar perkembangan amal usaha Muhammadiyah, yaitu kualitas amal usaha tersebut. Harus diakui, amal usaha Muhammadiyah untuk hal kualitas mengalami dua masalah sekaligus. Pertama, keterlambatan pertumbuhan kualitas dibandingkan dengan penambahan jumlah yang spektakuler. Kedua, ketidakmerataan pengembangan mutu lembaga pendidikan. Oleh karenanya, untuk membenahi masalah ini, kehadiran kontribusi pemikiran dan gerakan nyata dari berbagai kalangan mutlak diperlukan. Ingat, Muhammadiyah adalah gerakan sosial yang kepedualiannya ditunggu masarakat luas.

B.     SARAN
Mengingat materi ini merupakan salah satu sillabi matakuliah AIK V, mahasiswa dapat menjadikan makalah ini sebagai materi tambahan dalam mata kuliah AIK V.







DAFTAR  PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar