BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Muhammadiyah sudah dikenal luas sejak beberapa puluh tahun
yang lalu, oleh masyarakat internasional. Nama Muhammadiyah sudah akrab
di telinga masyarakat pada umumnya. Adapun arti muhammadiyah dapat dilihat dari
dua segi yaitu, arti etimologi dan arti terminology. Menurut bahasa
muhammadiyah berasal dari bahasa arab “Muhammad”yitu nama Nabi atau Rasul yang
terakhir. Kemudiyan mendapatkan “ya nisbah” yang artinya menjeniskan. Jadi
muhammadiyah berarti umatnya Muhammad atau pengikut Muhammad, yaitu semua
orang-orang yang meyakini bahwa Muhammad adalah pesuruh Allah yang terakhir.
Menurut istilah Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakwah amar ma’ruf nahi mungkar,
berasa islam dan bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Dengan
demikian siapapun yang beragama islam maka dia adalah orang-orang muhammadiyah,
tanpa dilihat atau dibatasi oleh perbedaan organisasi, golongan bangsa,
geografis, suku bangsa dan sebagainya. Berdirinya Muhammadiyah dengan
maksud untuk berta’faul (berpangharapan baik) mencontoh dan meneladai Muhammad
Saw dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam semata-mata demi
terwujudnya Izzul Islam wal Muslimin, kejayaan islam sebagai idealita dan
kemuliaan hidup umat islam sebagai realita.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
saja amal usaha muhammadiyah dalam bidang keagamaan?
2. Apa
saja amal usaha muhammadiyah dalam bidang pendidikan?
3. Apa
saja amal usaha muhammadiyah dalam bidang politik?
4. Apa
saja amal usaha muhamadiyah dalam bidang social?
5. Apa
saja amal usaha muhammadiyah dalam bidng seni budaya?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang keagamaan.
2. Untuk
mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang pendidikan.
3. Untuk
mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang poliitk.
4. Untuk
mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang social.
5. Untuk
mengetahui amal usaha muhammadiyah dalam bidang seni budaya
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Amal
Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Keagamaan
1.
Program gerakan
·
Menanamkan keyakinan,
memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengalaman serta
menyebarluaskan ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan.
·
Memperdalam dan
mengembangkan pengkajian ajaran islam dalam berbagai aspek kehidupan untuk
mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
2.
Wujud aksi amal
usahanya
·
Memurnikan ajaran
tauhid dalam keseharian dengan cara:
-
Meniadakan kebiasaan
tradisi upacara selamat-selamatan
-
Memberantas tradisi
keagamaan yang dianggap sebagai ajaran islam, misalnya: selamatan untuk para
wali syeh, ziarah kubur pada bulan-bulan tertentu, kepercayaan pada zimat huruf
al-qur’an
-
Puji-pujian kepada
Rasulullah SAW
·
Memurnikan dan
meluruskan amaliah ibadah
-
Meluruskan arah kiblat
-
Melaksanakan shalat
tarawih 11 rakaat dan diawali dengan shalat iftitah dua rakaat ringan
-
Menyelenggarakan shalat
hari raya di tanah lapang
-
Pengumpulan dan
penyaluran zakat maal dan fitrah kepada yang berhak menerimanya
-
Penyederhanaan upacara
dalam rangka kelahiran, khitanan, pernikahan dan kematian.
-
Menghilangkan kebiasaan
berziarah kemakam-makam para wali yang dikeramatkan.
·
Memelopori pembentukan Departemen Agama pada tahun 1946
dan menteri agama pertama adalah H.M.
Rosyidi, seorang tokoh muhammadiyah
·
Membentuk majelis-
majelis yang mengelola bidang keagamaan islam, yaitu: majelis Tarjih dan
Tajdid, Majelis Tabligh, majelis Wakaf dan Kehartabendaan,
- Majelis
Tarjih dan Tajdid bertugas
Ø Menghidupkan
Tarjih dan Tajdid dan pemikiran islam dikalangan Muhammadiyah sebagai gerakan
pembaruan yang kritis dan dinamis di dalam masyarakat.
Ø Memberikan
jawaban terhadap problem dan tantangan perkembangan social budaya dan kehidupan
umat islam pada umumnya.
- Majelis
Tabligh bertugas
Memimpin
pelaksanaan dakwah di bidang tabligh secara terencana dan terprogram dengan
jelas yang meliputi seluruh aspek kegiatan dakwah (pengajian rutin umat,
pengajian rutin anggota dan pengajian pimpinan dan sebagainya).
- Majelis
Wakaf bertugas
Mengelola bidang
perwakafan, pertanahan, dan
B.
Amal Usaha Muhammadiyah
dalam Bidang Pendidikan
·
Pendidikan yang di
rintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi kepada dua hal, yaitu
perpaduan antara system sekolah umum dan madrasah/ pesantren.
·
Untuk mewujudkan
rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal usaha berupa:
-
Sekolah-sekolah umum
modern yang mengajarkan keagamaan.
-
Mendirikan madrasah
pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan/modern
-
Mendirikan perguruan
tinggi
·
Untuk menjalankan dan
mengelola amal usaha tersebut, maka dibentuk:
-
Majelis Pendidikan
Sekolah, Madrasah dan Pesantren
-
Majelis pendidikan
tinggi
-
Lembaga penelitian dan
pengembangan
-
Majelis pendidikan
kader
C.
Amal Usaha Muhammadiyah
dalam Bidang Politik
·
Muhammadiyah adalah
gerakan islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid dan bukan organisasi ataupun
partai politik serta juga bukan bagian dari partai politik.
·
Muhammadiyah
berkeyakinan bahwa agama islam adalah agama yang mengatur segenap kehidupan
manusia di dunia, termasuk dibidang politik kenegaraan.
·
Muhammadiyah mempunyai
sikap yang sangat peduli dan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang baik dan benar
·
Untuk menjalankan
kepeduliannya itu, maka muhammadiyah membentuk majelis dan lembaga:
-
Majelis Hukum dan Hak
Asasi Manusia
-
Lembaga Hukum Kebijakan
Publik
Muhammadiyah menyebut
dirinya bukan organisasi politik dan tidak akan menjadi partai
politik, namun demikian Muhammadiyah berpandangan bahwa islam mengatur segala
aspek kehidupan manusia didunia, termasuk masalah politik dan kenegaraan,
sehingga bidang ini juga menjadi garapan. Keterlibatan Muhammadiyah dalam
bidang politik dan kenegaraan masih dalam kerangka gerakan dakwah, (structural)
untuk mewujudkan amar ma’ruf nahi mungkar (Q.S.Ali-Imran: 104) atas dasar
itulah K.H.Ahmad Dahlan masuk dalam perkumpulah Boedi Uetomo dan menjadi
penasehat syarikat islam (SI) serta masuk di Jami’at Khair. Ahmad Dahlan masuk
jami’at khair (organisasi keturunan Arab), motifnya adalah untuk mendapatkan
informasi tentang perkembangan dunia islam,khususnya ditimur tengah, waktu itu
satu-satunya organisasi islam yang mempunyai hubungan baik dengan Negara-negara
timur tengah adalah jami’at khair.
Gagasan tentang
konteks ini merupakan unsur yang sangat penting dalam ideology Muhammadiyah
tentang agama. Konteks tentang skema yang dapat dilakukan melalui mana
seseorang bisa berusaha membedakan mana yang sacral dan duniawi. Ini berati
bukan tanpa kesulitan, tetapi penggunaan yang tepat peristilahan klasik yang
ditentukan bagi lingkungan Indonesia kontemporer mungkin saja tidak seluruhnya
tidak dapat dicapai.
Dengan
demikian keputusan dan jawaban Muhammadiyah merupakan petunjuk kepada sumber,
inilah defenisi dasar Mmuhammadiyah tentang fatwa. Fatwa-fatwa muhammadiyah
berbentuk kurikulm atau program. Hal ini tidak berarti bahwa
pilihan atau seleksi tidak terbatas, semuanya harus dilakukan dalam
ketentuan pasti (Al-Qur’an, metode dalam pengambilan hukum). Tetapi seleksi
mungkin dilakukan melalui ijtihad individu (kolektif) dan ittiba’ (I’tibar)yang
terletak diantara wahyu dan ketentuan hukum dalam masyarakat.
Kehadiran
K.H.Muhammad Dahlan dipentas dakwah islam di Indonesia memberi warisan tidak
hanya pada bidang yang bentuknya fisik, seperti panti-panti asuhan,
sekolah-sekolah dan rumah sakit, tetapi juga sebuah sikap adanya dialog untuk memperkecil
perbedaaan. Sikap dialog ini akhirnya menimbulkan sikap rahmah sekaligus peka
terhadap lingkungan sosialnya.
Dengan
keterbukaan yang diaplikasikan dalam bentuk dialog-dialog kita bisa menyaksikan
bahwa persyerikatan Muhammadiyah diperiode awal dikenal sebagai gerakan
pembaharu yang terus menerus berinovasi, kreativitas dan amal nyata adalah buah
dari dialog-dialog tersebut. Dan ini akan bisa dilakukan oleh siapa saja baik
secara individu maupun secara intitusi.
D. Amal
Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Sosial
Amal
usaha muhammadiyah dalam bidang social meliputi
- Panti Asuhan Yatim
- Panti Jompo
- Balai Kesehatan Sosial
- Panti Wreda/ Manula
- Panti Cacat Netra
- Santunan (Keluarga, Wreda/ Manula, Kematian)
- BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah)
- Rehabilitasi Cacat
- Sekolah Luar Biasa
- Pondok Pesantren
Selain
itu amal usaha lainnya diantaranya
-PKO (Penolong
Kesengsaraan Oemoem)
PKO
merupakan amal usaha yang bergerak di bidang sosial, seperti pendirian rumah
sakit, poliklinik, balai kesehatan, panti asuhan, panti jompo, serta pemberian
pertolongan kepada kaum fakir miskin. Dalam amal usaha bidang kesehatan,
Muhammadiyah telah dan terus mengembangkan layanan kesehatan masyarakat,
sebagai bentuk kepedulian. Balai-balai pengobatan seperti rumah sakit PKU
(Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya
Muhammadiyah bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemat), kini mulai meningkat
baik kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal
Usaha Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang Kesehatan pada tahun 1997, sebagai
berikut:
1. Rumah
sakit berjumlah 34
2. Rumah
bersalin berjumlah 88
3. Balai Kesehatan Ibu
dan Anak berjumlah 50
4. Balai Kesehatan
Masyarakat berjumlah 11
5. Balai Pengobatan
berjumlah 84
6. Apotek dan KB
berjumlah 4
7. Institusi Pendidikan
berjumlah 54
Pada
tahun 2009 diperkiran jumlah fisik balai pengobatan Muhammaiyah lebih banyak
lagi seiring dengan makin berkembangnya usaha-usaha yang diselenggarakan oleh
persyarikatan Muhammadiyah.
Adapun
Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial, telah
mendirikan lembaga amal usaha sosial dalam bentuk panti sosial Muhammadiyah,
sebagai wujud kepedulian persyarikatan Muhammadiyah dalam menghadapi
permasalahan kemiskinan, pembodohan dan meningkatnya jumlah anak yatim piatu dan
anak terlantar. Dalam hal ini Muhammdiyah terinspirasi dan berpijak pada QS
Al-Ma’un. Panti sosial Muhammadiyah sebagai lembaga pelayanan di masyarakat,
memiliki perangkat dan sistem serta mekanisme pelayanan yang diharapkan akan
lebih menjamin efektifitas pelayanan.
Selanjutnya
dalam bidang kesejahteraan sosial ini, hingga tahun 2000 Muhammadiyah telah
memiliki 228 panti asuhan yatim, 18 panti jompo, 22 balai kesehatan sosial, 161
santunan keluarga, 5 panti wreda/manula, 13 santunan wreda/manula, 1 panti
cacat netra, 38 santunan kematian, serta 15 BPKM (Balai Pendidikan Dan
Keterampilan Muhammadiyah).
Forum
Panti Sosial Muhammadiyah-Aisyiyah (Forpama) yang dibentuk untuk Periode 2007
s.d 2010, sejak diberikan tanggungjawab, terus melakukan berbagai macam
terobosan dan langkah-langkah strategis untuk menjadikan panti sosial
Muhammadiyah-Aisyiyah sebagai lembaga profesionalisme, prima dalam kualitas
pelayanan dan memiliki keteguhan komitmen dalam pembinaan anak-anak asuh panti
sosial Muhammadiyah-Aisyiyah yang berjumlah lebih dari 22.000 anak se-Indonesia
dari 351 kelembagaan Panti Sosial Muhammadiyah-Aisyiyah (Direktori Forpama,
2008). Dengan demikian anak asuh Panti Sosial Muhammadiyah-‘Aisyiyah menjadi
labor kader utama guna membangun sumber daya insani yang berkualitas di
Persyarikatan Muhammadiyah.
E.
Amal Usaha Muhammadiyah
salam Bidang Senibudaya
Berikut
ini adalah beberapa Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Seni dan Budaya:
No
|
Nama
Group Seni
|
Alamat
|
Bidang
Seni
|
Nama
Pimpinan
|
Jumlah
Anggota
|
Keterangan
|
1
|
Al Manar Voice
|
ds. Kenduren Wedung Demak
|
Seni
Nasyid
|
Moh. Abid
|
4
|
|
2
|
RAFIKA
|
Jl. Adi Sucipto 13 Telp.
0298-323836 Salatiga
|
REBANA
|
Ainul Huri, S.Pd.I
|
12
|
|
3
|
Paduan Suara SMP Muh. 1
|
Jl. KHR Asnawi no. 7 Kudus
|
Seni
Suara
|
Sugeng Prayitno
|
50
|
|
4
|
Paduan Suara STIKES Muhammadiyah
Kudus
|
Jl. KH Noor Hadi no. 17
Kudus
|
Seni
Suara
|
Sugeng Prayitno
|
50
|
|
5
|
Drum Band SD Muh Blora
|
Jl. KHA Dahlan No 9
|
Musik
|
Hj. Sry Surya Ningsih
|
30
|
|
6
|
Drum Band SMP Blora
|
Jl. KHA Dahlan No 10
|
Musik
|
Marwoto
|
30
|
|
7
|
Drum Band SMP Muh Todanan
|
Jl. Raya Todanan Blora
|
Musik
|
Miftah Sari
|
60
|
|
8
|
Drum Band MI. Muh Todanan
|
Jl. Raya Todanan Blora
|
Musik
|
Miftah Sari
|
40
|
|
9
|
Drum Band
|
SMP Muh Randublatung Blora
|
Musik
|
|||
10
|
Drum Band
|
TK ABA Kunduran Blora
|
Musik
|
Sundarsah
|
30
|
|
11
|
Drum Band
|
MI Muh Kunduran Blora
|
Musik
|
dwawiatun,s.Pd.I
|
40
|
|
12
|
Drum Band
|
Mts Muh Kunduran Blora
|
Musik
|
Ali Imron, S.Ag
|
33
|
|
13
|
Kadroh SD Muh Blora
|
Jl. KHA Dahlan No 9
|
Musik
|
Hj. Sry Surya Nigsih
|
15
|
|
14
|
Kadroh PRA
|
Desa Growong Blora
|
Musik
|
Suoadmi
|
15
|
|
15
|
Kadroh TK ABA IV
|
Desa Growong Blora
|
Musik
|
Sri Hartini
|
15
|
|
16
|
Paduan Suara Guru
|
Jl. KHA Dahlan No 9
|
Fokal
|
Syahid Sajid, S.Sos
|
25
|
|
17
|
Band SMA Muh Blora
|
Jl. Agil Kusumodyo No 41
|
Musik
|
Muhtarom,Spd.I
|
15
|
|
18
|
Band SMK Muh Blora
|
jl. Gatot subroto
|
Musik
|
Drs. Badruddin
|
15
|
|
19
|
Band Mts. Muh Todanan
|
Kuduran Blora
|
Musik
|
Ali Imron, S.Ag
|
10
|
|
20
|
Seni Tapak Suci Mts Muh todanan
|
Jl. Raya Todanan Blora
|
Gerak
Dan Beladiri
|
Suwoto, A.Ma
|
60
|
|
21
|
Seni Tapak Suci Blora
|
Blora
|
Bela
Diri
|
Sumarno.S.Pd.I
|
||
22
|
Seni Tapak Suci Randublatung
|
Randublatung Blora
|
Bela
Diri
|
Suparjan
|
||
23
|
Kosidah Surya Nada
|
Sumber
|
Musik
|
Suci Rahayu, S. Pd
|
15
|
|
24
|
Campur Sari
|
Tegalasri RT 03 RW 08
|
Seni
Musik
|
Agus Sumadi, S. Ag., M. Pd.
|
25
|
|
25
|
Surya Laras
|
Kel. Bejen Karanganyar Telepon
(0271) 495 454
|
||||
26
|
MONICA NADA
|
Sindon Pundungan Juwiring Klaten
|
Hadrah
Kosidah
|
Tri Rohadi
|
5
|
|
27
|
NARUSALAM
|
Kemiri Ketitang Juwiring Klaten
|
Hadrah
|
Suwardi
|
20
|
|
28
|
REYOK PONOROGO
|
Miliran Taji Juwiring Klaten
|
Reok
|
Sikino
|
8
|
|
29
|
SANGGAR KONDO BUWONO
|
Kreganan lor Bolopleret Juwiring
Klaten
|
Pedalangan
& Karawitan
|
Drs.Wardoyo
|
30
|
|
30
|
BAND Pemuda Muhammadiyah
|
Kenaiban Juwiring Klaten
|
Organ
Tunggal Melati
|
Agus Sya'bani
|
7
|
|
31
|
NURUL HIDAYAH
|
Durenan Kalangan Pedan Klaten
|
Seni
Rebana Klasik
|
Shodiqin
|
15
|
|
32
|
TRI MUDHA LARAS
|
Ngentak Kalangan Pedan Klaten
|
Seni
Laras Madya
|
Aminu
|
20
|
|
33
|
LARAS MADYO
|
Karang Delanggu Klaten
|
Laras
Madya
|
Ragil Pujo H
|
40
|
|
34
|
KERONCONG
|
Tlobong Delanggu Klaten
|
Keroncong
|
Sudiro
|
15
|
|
35
|
Musik Angklung
|
Gatak Delanggu Klaten
|
Angklung
|
Hisyam Siswanto
|
40
|
|
36
|
-
|
Puluhan Jatinom Klaten
|
Kuntulan
|
Markam
|
35
|
|
37
|
-
|
Jemawan Jatinom Klaten
|
Rebana
|
Ismanto
|
35
|
|
38
|
DRUM BAND HW
|
Tulung Klaten
|
DRUMB
BAND
|
Muh.Daroji
|
30
|
|
39
|
DRUMB BAND MIM
|
Malangan Tulung Klaten
|
BRUMB
BAND
|
H.Sumarno
|
35
|
|
40
|
Srambi Bagelen
|
Krendetan
|
Musik
|
Dandung Danadi
|
20
|
|
41
|
Theater TERAWANG
|
Jl. Raya Bawang, Bawang
|
Musik
Islami
|
Sayid Ikhwan
|
35
|
|
42
|
Radio Swara Mentari
|
Tegal
|
-
|
-
|
8
|
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Peningkatan
jumlah yang demikian spektakuler tidak dapat menutup kenyataan lain di seputar
perkembangan amal usaha Muhammadiyah, yaitu kualitas amal usaha tersebut. Harus
diakui, amal usaha Muhammadiyah untuk hal kualitas mengalami dua masalah
sekaligus. Pertama, keterlambatan pertumbuhan kualitas dibandingkan dengan
penambahan jumlah yang spektakuler. Kedua, ketidakmerataan pengembangan mutu
lembaga pendidikan. Oleh karenanya, untuk membenahi masalah ini, kehadiran
kontribusi pemikiran dan gerakan nyata dari berbagai kalangan mutlak
diperlukan. Ingat, Muhammadiyah adalah gerakan sosial yang kepedualiannya
ditunggu masarakat luas.
B. SARAN
Mengingat materi ini merupakan salah satu sillabi matakuliah
AIK V, mahasiswa dapat menjadikan makalah ini sebagai materi tambahan dalam mata
kuliah AIK V.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar