Selasa, 17 Februari 2015

Realistic Matematika Education (RME)

Pengertian Realistic Mathematic Education (RME)


Realistic Mathematic Education (RME) merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika. Menurut Hadi (2003:1) Realistic Mathematic Education (RME) yang dalam makna Indonesia berarti Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal yang berpendapat matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas.
Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah suatu pendekatan yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika formalnya melalui masalah-masalah realitas yang ada
  Karakteristik Realistic Mathematic Education (RME)
Menurut Treffers dan Van den Heuvel-Panhuizen dalam Suharta (2005:2), karakteristik RME adalah menggunakan konteks “dunia nyata”, model-model, produksi dan konstruksi siswa, interaktif dan keterkaitan (intertwinment) dan dijelaskan sebagai berikut :
  •   Menggunakan konteks “dunia nyata”
        Dalam RME, pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (inti) dari konsep yang sesuai dari situasi nyata yang dinyatakan oleh De Lange sebagai matematisasi konseptual. Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan mengembangkan konsep yang lebih komplit. Menggunakan model-model (matematisasi)
  • Menggunakan produksi dan konstruksi
      Dengan pembuatan “produksi bebas” siswa terdorong untuk melakukan refleksi pada bagian yang mereka anggap penting dalam proses belajar. Strategi-strategi informal siswa yang berupa prosedur pemecahan masalah kontekstual merupakan sumber inspirasi dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut yaitu untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika formal.
  •   Menggunakan interaktif
           Interaksi antar siswa dengan guru merupakan hal yang mendasar dalam RME. Secara eksplisit bentuk-bentuk interaksi yang berupa negosiasi, penjelasan, pembenaran, setuju, tidak setuju, pertanyaan atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk formal dari bentuk-bentuk informal siswa. 
  • Menggunakan keterkaitan (intertwinment)
     Dalam RME pengintegrasian unit-unit matematika adalah esensial. Jika dalam pembelajaran kita mengabaikan keterkaitan dengan bidang yang lain, maka akan berpengaruh pada pemecahan masalah. Dalam mengaplikasikan matematika, biasanya diperlukan pengetahuan yang lebih kompleks, dan tidak hanya aritmetika, aljabar, atau geometri tetapi juga bidang lain. 
                                  Kelebihan pembelajaran matematika dengan meggunakan pendekatan PMRI:
  1. pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI sangat komprehesif
  2. pelajaran mtematika dengan pendekatan PMRI bersifat integral
  3. pendekatan matematika dengan pendekatan PMRI menuntut logika atau penalaran yang sah.
  4. Pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI menggunakan berpikir tingkat tinggi..
  5. Pembelajaran dengan pendekatan PMRI banyak memberi kesempatan kpada anak untuk berbicara, mengungkapkan ide atau gagasan, berkomunikasi dengan yang kain untuk membuat kesepakatan dan hal itu merupakan langkah-langkah yang baik untuk mengmbangkan bahasa anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar